Morfologi Bahasa Arab Al-Qur’an dan Bahasa Klasik: Sebuah Referensi Utama
Buku ini berjudul Morfologi Bahasa Arab Al-Qur’an dan Bahasa Klasik, yang ditulis oleh pengarang ternama Muhadjir dan Wiwin Triwinarti. Dalam konteks buku referensi, karya ini memiliki kontribusi signifikan terhadap pemahaman dan kajian bahasa Arab, khususnya dalam aspek morfologi. Buku ini juga ditujukan bagi para pelajar, peneliti, dan akademisi yang tertarik dengan bahasa Arab dan al-Qur’an.
BERITAARTIKELGALLERY BUKU
Admin
2/17/20253 min read
Pengenalan Buku
Buku ini berjudul Morfologi Bahasa Arab Al-Qur’an dan Bahasa Klasik, yang ditulis oleh pengarang ternama Muhadjir dan Wiwin Triwinarti. Dalam konteks buku referensi, karya ini memiliki kontribusi signifikan terhadap pemahaman dan kajian bahasa Arab, khususnya dalam aspek morfologi. Buku ini juga ditujukan bagi para pelajar, peneliti, dan akademisi yang tertarik dengan bahasa Arab dan al-Qur’an.
Spesifikasi Buku
Buku ini memiliki ukuran fisik yang praktis, yaitu B5 (17,6 x 25 cm), dan terdiri dari 360 halaman yang padat dengan informasi. ISBN untuk buku ini masih dalam proses pengajuan, namun dijadwalkan untuk diterbitkan pada tahun 2025. Dengan banyaknya halaman yang disediakan, buku ini jelas menjangkau aspek luas dari morfologi bahasa Arab.
Signifikansi dalam Bidang Ilmu Bahasa Arab
Dalam bidang ilmu bahasa Arab, pemahaman mendalam mengenai morfologi sangat penting. Buku ini tidak hanya menyajikan teori-teori dasar yang berlaku, tetapi juga menyertakan contoh-contoh konkret dari Al-Qur’an dan teks bahasa klasik, yang menunjukkan penerapan nyata dari teori tersebut. Dengan penyajian yang sistematis, pembaca dapat dengan mudah mengikuti dan memahami materi yang disajikan.
Melalui buku ini, diharapkan pembaca dapat mengeksplorasi lebih dalam mengenai karakteristik morfologi bahasa Arab, yang terdiri dari afiksasi, kata dasar, serta pembentukan berbagai jenis kata yang sering ditemukan dalam Al-Qur’an. Karya ini berfungsi sebagai jembatan bagi penguasaan linguistik bahasa Arab secara lebih konseptual dan aplikatif.
Secara keseluruhan, Morfologi Bahasa Arab Al-Qur’an dan Bahasa Klasik adalah sebuah karya yang layak menjadi salah satu koleksi utama dalam perpustakaan setiap pecinta bahasa Arab. Penelitian dan penguasaan yang lebih dalam terhadapa morfologi memberikan kontribusi penting dalam kewenangan literasi sekaligus apresiasi terhadap kebudayaan Arab secara umum.
Sinopsis
Di dunia ilmu bahasa dikenal ada tiga bahasa yang disebut rumpun bahasa inflektif, yaitu bahasa Sansekerta yang dipakai sebagai bahasa pengantar agama Hindu di India. Di Eropa dikenal bangsa yang sejak awal kehadirannya senang menghimpun segala sesuatu yang berkenaan dengan ilmu pengetahuan. Kedua bahasa inflektif itu, kini tidak dipakai lagi sebagai bahasa pergaulan sehari-hari. Tetapi pada abad ketujuh berbarengan dengan lahirnya Nabi Muhammad SAW sebagai rasul Allah, mendapat wahyu kitab Allah, sekumpulan ajaran agama yang kelak menjadi ajaran monotheisme Islam. Dan masyarakat kota, tempat lahir Nabi Muhammad itu menggunakan bahasa Arab. Sejak itu bangsa dan bahasa Arab tumbuh subur menjadi contoh bahasa inflektif yang ketiga bersama bahasa-bahasa Sansekerta di India dan bahasa Latin di Yunani. Kini bahasa Sansekerta dan Latin itu tidak lagi dipakai sebagai bahasa sehari-hari. Untunglah, bahasa Arab lahir sebagai contoh hidupnya bahasa inflektif yang ketiga.
Waktunya sekarang kita mengenal struktur dasar bahasa Arab, wakil bahasa infleksi yang masih hidup sebagai contoh nyata.
Ujud bahasa inflektif, seperti dicontohkan dalam BA merupakan bahasa yang kaidah ketatabahasaannya lentur seperti dituntut agar setiap kata yang hadir dalam kalimat harus menandai fungsi sintaksisnya, sesuai dengan lingkungan tempat kata berada, sehingga memerlukan bentuk morfrologis yang amat beragam. Setiap verba yang hadir, misalnya, harus jelas siapa pelakunya, jenis kelaminnya, jumlahnya dan lain-lainnya.
Seorang tatabahasawan Arab dari Barat Ryding (2005:45) menyatakan pujiannya bahwa sistem morfologi bahasa Arab lengkap dan mudah dipahami. Pendapatnya mendorong penulis menyatakan catatan penting ini, seluruh sistem pembentukan kata bahasa al-Qur`an dari puluhan yang hadir dari abad ketujuh itu, tetap bertahan dalam abad terakhir ini, semua konstruksinya tetap dipakai, kata-kata dari dunia ilmu pengetahuan, dari budaya politik, ekonomi, olah raga, dan seni dibentuk dengan system morfologi yang sama: metode kualitatif disebut metode كيفيه kaifiyyah, sementara metode kuantitatif كمية kammiyyahi, ilmu ketimuran disebut اسم المكان, yakni مستشرق mustasyriq `orientalis` dan seterusnya. Selanjutnya lihat bab Pentup buku ini.
Masih hal morfologi, dengan banyaknya variasi bentuk berdasar perbedaan tipe verba sahih dan mū`tal dari verba akar hingga ke-10 verba mazidnya menghasilkan sejumlah variasi hampir tak terbatas jumlahnya, penulis menyajikan memberikan contoh nyata dalam bentuk tasrif inflektif dan bentuk turunan untuk semuanya
Buku ini, insya`a Allah, akan menguraikan bagaimana semunnya itu terjadi. Senada dengan itu setiap akhir bab diikuti sebuah latihan. Latihan itu berupa kutipan dari ayat al-Quran, yang disertai nomor ayat dan suratnya. Fungsi nomor ayat dan surat agar pembaca dapat mengecek apakah jawabannya benar melalui kitab terjemahan al-Quran yang ada di perpustakaan pribadi pembaca.